Share

Euforia yang Tertunda

Cahaya kuning menyelinap, menembus tirai putih tipis yang membingkai jendela besar ruangan di mana sepasang sejoli berada dalam satu ranjang. Sinar matahari tampak menyapa dengan sinar hangatnya, membelai dua insan yang masih terpejam.

Wanita berwajah pucat yang menutupi kecantikannya itu beberapa kali mengerjapkan mata. Tangannya sembari berada di atas wajah, menangkal cahaya yang menyilaukan netra. Perlahan ia bangkit lalu menyandarkan punggung di sandaran ranjang seraya sesekali menguap. Tubuhnya terasa tidak berat lagi, ia merasa lebih baik pagi ini.

Bersandar beberapa detik, kini manik indahnya bergerak turun, memandang seorang pria yang menemani tidur nyenyaknya. Pria itu masih terlihat pulas, tak merasa terganggu dengan cahaya hangat yang menyilaukan. Alessandra mengambil napas panjang lalu mengeluarkannya perlahan. Ada kelegaan tersendiri di dasar hati, memiliki seseorang yang selalu ada di saat ia membutuhkan dukungan.

Iya, Tuan Aroon memiliki tempat tersendiri di hatinya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status