Share

Takut Hamil

Setelah pengakuan terakhir dari Mas Fadil. Aku berusaha untuk melupakan semua perbuatannya dahulu dan memulai kembali lembaran hidup yang baru. 

Biarlah dosa yang ia lakukan di pertanggung jawabkan sendiri di hadapan Allah. Aku hanya ingin menjadi istri dan ibu yang baik untuk anak-anakku. 

Mentari pagi bersinar cerah hari itu. Mas Fadil sudah bersiap untuk pergi ke kantor sedari pagi. Kali ini sudah hampir satu minggu, Mas Fadil sudah tidak tinggal di rumah kontrakan lagi. Ia memilih untuk pulang pergi dari kantor ke rumah, agar bisa bertemu dengan anak-anak setiap hari. 

Perlahan tapi pasti, sikapnya mulai kembali seperti dulu. Ia mulai pergi ke masjid untuk menunaikan ibadah shalat dan mulai terdengar melantunkan ayat suci Al-Quran. 

"Ayah, kerja dulu," ucapnya seraya tersenyum tipis. 

Aku mencium punggung tangannya takzim. Menatapnya hingga menghilang di ujung jalan. 

Anak-anak mulai terlihat ceria dan berse

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status