Share

25.Irani Pergi

Bi Iyam mendekatkan wajahnya di perut Irani. “Cucu nenek, nanti jangan bandel, ya, ‘Nak. Harus kasihan pada ibumu. Doakan Ibu supaya nanti bisa berjuang untuk melahirkan dan menghidupi kamu. Nanti kalau sudah besar, bisa datang ke sini lagi untuk bertemu dengan Nenek dan Kakek.”

Dengan susah payah Irani memaksakan bibirnya untuk tersenyum. Dia benar-benar merasa sangat bahagia dan terharu atas perlakuan Bi Iyam.

“Terima kasih, Nenek, atas semua kebaikan dan doa Nenek. Sekarang, aku akan menjadi anak yang baik untuk Ibu.” Irani berbicara menirukan suara anak kecil dengan suara bergetar.

Setelah itu, dia pun pergi meninggalkan kediaman Rabbani. Irani diantarkan oleh Bi Iyam keluar dari pintu gerbang kediaman Rabbani tersebut.

Semua pelayan bahkan security menatap kepergian Irani dengan sendu. Bahkan ada yang menitikkan air mata karena merasa sedih. Dan ada yang tertawa bahagia karena ada sederet orang yang tidak menyukai kehadiran Irani.

Irani pun berpamitan pada mereka dengan berlinan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status