Share

36. wait, father?

Kaline menghela napasnya. Menatap dua bilah pintu yang terbuat dari jati tebal itu dengan gugup. Sepasang prajurit yang bertugas untuk menjaga pintu itu berdiri tegak dengan pandangan lurus ke depan, menanti Kaline untuk memerintahkan mereka agar membuka pintu itu.

Ruangan pertemuan itu tidak seperti ruangan pertemuan yang biasa digunakan untuk menjamu tamu-tamu penting yang membahas soal kerja sama antar kerajaan ataupun perorangan. Ruangan ini tiga kali lebih kecil, hanya memuat sekitar 35 orang di dalamnya. Ruangan yang biasanya digunakan untuk membahas taktik perang, rahasia kerajaan, dan hal-hal darurat seperti yang ia alami saat ini. 

Itulah kenapa tempatnya jauh di dalam tanah, dengan cahaya remang-remang dari obor-obor yang menempel di sisi dinding batu yang tak rata, memasa kaline menghirup udara pengap yang tercampur dengan aroma asap rokok serta bensin.

“Buka pintunya,” perintah Kaline dengan suara rendah tangannya saling bertaut di b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status