Share

24. Teman baru.

“Raja Tirtadunya.” Setelah berucap Kumbolo langsung lesap. Begitu juga dengan si pemuda, ia kembali tersadar.

Kehadiran raja Tirta Dunya membuat pemuda itu enggan berhadapan dengan Ajiseka. Jika saja ia tau sejak awal, tentu dirinya tidak akan pernah berniat menguji putra angkat Dewi Panguripan. Namun, hal itu sungguh percuma, pasalnya belum lama tersadar dirinya sudah dihadapkan dengan serangan tajam dari Ajiseka, akibatnya ia harus mati-matian menghindarinya.

Dhar!

Dhar!

Dua bola energi melesat ke arah Ajiseka, juga pemuda yang melawannya, rupanya ada sosok lain yang memperhatikan perkelahian kedua pemuda itu.

Tekanan dari dua bola energi yang menyeruak terasa begitu kuat, sehingga membuat Ajiseka dan pemuda itu sama-sama terpental berjauhan.

“Cukup Calingkolo!” sosok sepuh dan bersahaja tiba-tiba muncul di tengah keduanya. Ki Balung Wojo, guru dari semua murid di padepokan Kahuripan yang berada di jalurnya.

“Diakah orangnya Ki?” ucap pemuda berkepala Babi itu. Ki Balung Wojo pun me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status