Share

25. Gangguan Caling Kolo.

Langkah kedua pemuda itu begitu mantab, jalanan setapak yang dilewati cukup terjal. Tetapi semua itu tidak membuat semangat keduanya luntur.

“Ajiseka, apakah manusia-manusia itu tidak melihat keberadaan dirimu? Kenapa mereka seolah tidak melihatnya?” tanya Calingkolo manakala berpapasan dengan manusia.

“Tidak kakang, aku menghendaki agar tidak terlihat oleh mereka,” jawab Ajiseka. Calingkolo mengangguk paham, langkah mereka terhenti manakala sebuah keributan terjadi tidak jauh dari tempatnya.

“Apa yang mereka ributkan,” gumam pelan Calingkolo.

Ajiseka sendiri tidak merespon ucapan kakak seperguruannya, ia lebih serius memperhatikan keributan yang terjadi, dirinya mencium aroma penindasan yang dilakukan oleh sekelompok orang kepada seorang lelaki Tua.

“Kakang Calingkolo. Sepertinya aku harus membantu kakek itu,” ujar Ajiseka kepada Calingkolo.

“Lakukanlah Ajiseka, bukankah itu tujuanmu berguru di padepokan Kahuripan? Aku akan menontonmu, tenang saja,” jawab Calingkolo. Pemuda itu ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status