Share

Delapan Puluh Empat

"Nggak ah. Aku udah janjian sama Riky soalnya."

"Janjian sama Riky? Janjian apa? Kok kamu bisa kontekan sama dia?" Lisa merasa penasaran.

Linda pun kembali tertawa.

"Nggak lah. Aku cuma godain kamu aja. Serius amat. Tapi beneran, aku pengen ketemu cowok itu lagi rasanya. Jago banget ilmu bela dirinya. Moga aja entar ketemu lagi. Oh ya, soal si Arya, omong aja baik-baik kalau kamu nggak bisa jalan sama dia. Kalau kamu kasih harapan dan nggak tegas, bisa-bisa dia salah mengartikan dan terus gangguin kamu," sahut Linda dengan bijak.

Lisa pun tercenung, memikirkan kebenaran pada kata-kata adiknya.

Ia kemudian mengambil kembali ponselnya dan hendak menulis pesan balasan tetapi urung saat dari arah pintu kamar mereka sosok sepupu mereka, Mitha masuk dengan wajah mengernyit.

"Kalian lagi ngomongin apa sih? Heboh banget?" tanya Mitha sambil duduk di tepian ranjang tempat Lisa dan Linda tengah bermalas-malasan.

"Ini Mit, si Lisa ada yang ngajak jalan. Dia nggak mau, tapi bukannya jujur nggak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status