Share

Sembilan Puluh Satu

"Sri, kamu datang sendirian?" tanyanya saat menyadari wanita yang ternyata masih single meski usianya sudah cukup umur untuk menikah itu datang tanpa seorang pun teman.

Sri yang ditegur mengangkat mukanya lalu tersenyum lega saat melihatnya.

"Arya? Kamu juga datang sendirian? Nggak masuk? Kok bengong saja di sini?" tanya wanita itu dengan wajah semringah.

"Nggak ada temannya, Sri. Nggak enak mau masuk," sahut Arya pula.

"Barengan aja yuk?" ucap Sri lagi.

"Barengan? Kamu nggak malu jalan bareng sama lelaki cacat sepertiku?"

"Kenapa harus malu? Di mata Allah semua manusia itu sama. Hatinya saja yang beda. Ayoklah, kita masuk sekarang. Kamu sendiri malu nggak jalan bareng sama perempuan gendut dan hitam sepertiku?" jawab Sri lagi balik bertanya.

Arya pun menggelengkan kepalanya.

Ya, buat apa malu, jika di hadapan yang Maha Kuasa, semua orang sama derajatnya. Hanya amal dan perbuatannya saja yang membedakan.

Dan Arya tak hendak menampik itu. Bila Sri adalah wanita yang Tuhan takdirkan un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status