Share

Delapan Puluh Tujuh

Arya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

Pukul 23.00 WIB, sepertinya sudah cukup larut baginya untuk meneruskan niatnya jalan-jalan keliling kota.

Itu sebabnya, usai menghabiskan sepiring sate Padang dan segelas wedang jahe hangat pesanannya, bergegas ia kembali menuju mobilnya dan bergerak pulang ke rumah.

Ini memang kali pertama ia keluar rumah malam-malam begini setelah sebelumnya ia hampir tak pernah keluar malam lagi, akibat kecelakaan yang menimpanya kemarin, pun karena sudah tak memiliki kendaraan roda empat lagi.

Namun, malam ini setelah roda empatnya kembali, ia mencoba untuk keliling kota kembali menuntaskan rasa rindunya pada hobinya dulu, mencari kuliner pinggir jalan seperti dulu.

Arya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah sekian lama tak lagi memegang setir mobil, ia memang cukup kagok mengoperasikannya. Apalagi setelah mobilnya sekarang dirasanya sudah tak lagi senyaman dulu. Jadilah, ia menyetir dengan pelan karena takut terjadi hal-hal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status