Share

Takut

“Barusan kamu mengatakan apa?”

Erlan datang pagi-pagi sekali ke rumahku. Ia diantar langsung ke ruang kerja dan aku sama sekali tidak bertanya ramah padanya seperti biasa. Alih-alih begitu aku langsung mengatakan padanya apa yang aku inginkan.

“Aku tidak mau mengulang kalimat yang sama!” Aku duduk di kursi kerja, memutarnya hingga aku tidak bisa lagi melihat wajah Erlan di belakang.

Namun, kursiku diputar kembali dengan cepat. Dan Erlan menatapku seperti menatap alien. “Kamu bisa katakan apa yang terjadi padaku?”

Aku menghela napas dan mengangguk. Kuceritakan semua pembicaraan yang kulakukan dengan Ayu semalam. Bagaimana Ayu menilai dirinya sebagai pelaku ketimbang korban.

“Kita adalah orang jahatnya di sini!” Aku mengatakannya tanpa memandang Erlan sedikit pun.

Tusukan rasa bersalah menghantamku dengan sangat hebat. Apakah ini baik-baik saja? Apa benar kalau sesuatu seperti ini sama sekali tidak masalah?

Aku tahu kalau hati nuraniku sudah menjawab dengan lantang. Kergauan itu sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status