Share

17. b

Mungkin juga ia tak terima saat kutalak, entah sah atau tidak. Yang jelas aku benar-benar sudah tak ingin bertemu Aini lagi.

“Baiklah, Pak. Saya akan menyelesaikan utang-utang Aini. Dan saya juga siap dimutasi, Pak.”

Lebih baik dimutasi, daripada harus bertahan di tempat kerja yang kurasa hampir semua karyawan disini mencibir ketololanku.

Lelah batin dan rasa marah atas kebodohan dan kelalaianku membuatku menepi sebentar. Aku tak kembali ke meja kerjaku yang tiba-tiba kurasa tak nyaman untuk mendudukinya.

Kulangkahkan kaki sore ini ke daerah tempat Dewi bekerja. Aku sungguh berharap bisa melihatnya.

Bukannya aku tak memantau. Bahkan sejak perceraian kami, beberapak kali aku datang bertamu. Berusaha membujuk rayu. Namuk kesilapanku yang kemarin benar-benar membuat Dewi tak berikanku kesempatan kedua.

Netraku kembali perih. Baru kusadari, ternyata perempuan itu hanya datang menawarkan buaian sebentar lalu pergi dan tertawa setelah melihat kehancuran rumah tanggaku.

Berkali-kali aku mend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Meliala Kolompoy
jangan salah kn perempuan..kamu sdh lihat pwrempuan itu berjilbab..berti bkan hanya tubuhny yg dia jaga..tapi hati juga pikiran..pakaian itu hnya kedok..berhijab tpi kelakuan ga di jaga..jadi kalau kamu trmakan rayuan nya. yaa bkan perempuan itu yg salah..kamu yg salah..wkwkk...
goodnovel comment avatar
Ayue Sekartaji
lanjut thor,,,
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Puas rasanya lihat Pras dapat balasan yg setimpal
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status