Share

Bab. 53

“Nggak mungkin. Nggak mungkin!”

Bibi Hilda menggeleng-gelengkan kepalanya. Rasanya tak terima dengan kabar yang dibicarakan oleh para tetangganya.

Ingin sekali rasanya perempuan bertubuh subur ini, membungkam mulut panas para tetangganya itu.

Inginnya membungkam. Namun video itu jelas menujukkan wajah putri kesayangannya sedang dimaki-maki oleh seorang perempuan yang sedang hamil.

“Kenapa, Bu?”

Paman Bahar yang baru pulang dari menghabiskan uang yang tersisa di meja judi, keherana melihat istrinya yang tampak gusar dan berbicara sendiri.

“Astaga, Bapak sudah pulang. Ibu nggak dengar suaranya masuk.”

Semakin paniklah bibi Hilda, sebab ia tak ingin suaminya tahu berita ini. Namun bagaimana ini. Harus dengan cara apa disembunyikan aib ini. Sedangkan, nyaris semua tetangga sudah tahu.

“Kamu mikir apa? Kok jadi panik begitu? Ada yang gangguin tadi di pasar?”

“Eh, nggak, Pak. Nggak ada!” jawab bibi Hilda sedikit gugup.

Duh, bagaimana ini. Ingin ditanya dulu kebenaran itu pada putrinya. Namu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status