Share

43. Bintang Bentuk Wajah Pov. Rama

"Besok aku lewat situ lagi." Lov turun dari mobilku, ia tak mau diantar sampai rumah. Aku hanya menurunkannya di depan gang.

"Terus?" tanyaku.

"Ada sarang lebah di sana. Mereka juga bakal menggangguku lagi."

"Terus?"

"Lebahnya kalau nyengat, bisa bengkak, demam, meriang, muntah. Innalillah! Apa lagi kalau ketemu cowok-cowok itu. Bisa dibully lagi."

"Iya, terus?"

Lov menjejakkan kaki ke tanah. Kesal. Wajah bocahnya itu cemberut. Bibirnya mencebik. Matanya berubah mata elang.

"Jangan cemberut gitu. Besok aku akan lewat sini juga. Jam berapa kamu lewatnya?"

"Jam empat sore pas pulang sekolah."

"Berangkat sekolahnya nggak lewat situ?"

"Nggak apa-apa. Diantar Bapak."

Aku hanya mengangguk dua kali tanda mengerti.

"Makasih jilbabnya ya?" Ia mengangkat plastik yang isinya jilbab itu. Sementara ia sendiri mengenakan jilbab baru warna biru langit. Muda dan segar.

"Nggak usah berterima kasih untuk sebuah kewajiban."

"Iya, sekali lagi terima kasih, Mas Paranormal."

"Panorama!"

Ia hanya cekikian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status