Share

51. Selamat Ulang Tahun

“Terus, adikmu, kakakmu ya, atau ibumu, Mas?”

Aku menggeleng lagi.

“Jadi siapa yang sedang ulang tahun, Mas? Ini hadiah ulang tahun, ‘kan?”

Aku mengangguk.

“Ini untuk aku sendiri, Lov.”

“Hah? Aneh. Kok beri hadiah untuk dirimu sendiri sih, Mas? Emangnya nggak ada apa orang terdekat yang mau beri hadiah?”

Entahlah, Lov. Sebelumnya aku merasa sepi dalam keramaian, makanya aku ingin memberikan sesuatu pada diriku sendiri, batinku. Namun sekarang semua agak berbeda. Sepiku seperti digusur paksa oleh gejolak yang entah apa dalam hati ini.

“Kok nggak dijawab, Mas?” tanya Lov yang membuatku agak terkesiap.

“Ya, begitulah. Tapi, hari ini aku sepertinya sudah mendapat hadiah langsung dari Tuhan, bukan hanya sekadar bunga. Namun sesuatu yang lain.”

Kening Lov mengernyit. Aku beranjak meninggalkannya, “Assalamu’alaikum.”

Lov terpaku.

Aku beranjak keluar toko bunga itu. Tapi entah mengapa rasanya berat sekali. Rasanya ingin tinggal dan berlama-lama di sana. Ah, mengapa tadi tidak memilih-milih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status