Share

59. Bersanding

Memasuki bulan Sya’ban. Pak Tegar telah berhenti menjadi tukang kebun kami belum lama ini karena alasan kesehatan. Ia lebih memilih mengelola sawit dan tinggal di sebuah desa di Sungai Bahar, Muaro Jambi.

Malam itu saat berada di kamar bunda, Lov mendapat telepon dari istri Pak Tegar, ibu tirinya. Ibu tirinya itu memberi kabar kalau Pak Tegar sakit dadanya sejak tadi siang dan tak kunjung hilang. Aku dan Bunda saling pandang, melihat Lov mengangkat telepon lalu wajahnya pucat. Ada takut yang menyusup dalam dirinya.

“Bun, Bunda,” ujar Lov setelah menerima telepon dari ibu tirinya itu, “Bapak Cinta sakit, Bun. Boleh Cinta izin pulang dan membawanya ke rumah sakit?”

“Boleh, tapi ada syaratnya.”

“Apa syaratnya, Bun?”

“Kamu di antar Rama. Bunda juga ikut. Bagaimana pun Bapak kamu sudah lama bekerja dengan kami, kalau ada apa-apa, kami berhak ikut membantu.”

Lov berpikir sejenak, menatap lantai.

“Nggak merepotkan, Bun?” Lov agak ragu.

“Ayo, Ram, siap-siap. Kita antar Lov dan membawa Pak Teg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status