Share

62. Berita Berita

MAS RAMA kembali memasuki rumah Nenek Jum dan duduk bersila di sampingku setelah menerima telepon dari Pak Solomon, seorang dekan yang sempat hampir melecehkanku beberapa waktu silam. Lunar dan Sonar tak lama kemudian menyusul dan ikut duduk pula bersama kami.

Suasana rumah sederhana yang dikelilingi pepohonan itu terasa sejuk. Angin segar bertiup lembut dari jendela dan pintu yang terbuka. Suara kicauan burung dan hewan-hewan pohon seperti tupai, serangga, dan lainnya, terdengar seperti orchestra yang harmoni.

“Aaah, akhirnya tangan ini udah mulai bisa digerakkan. Udah mulai hilang kebasnya,” tandas Sonar dengan ekspresi lega dan menyungging senyum, menggerakkan tangan dan memutar-mutar bagian lengan atas.

Nenek tersenyum tipis sambil menyipitkan mata. Jempolnya kemudian terangkat di depan wajah.

“Oh ya, Nek, orang yang beli ramuan bius itu juga beli penawarnya?” lanjut Mas Rama bertanya penuh selidik, sudah seperti detektif saja yang kerjaannya menginterogasi para suspek.

Nenek hany
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status