Share

57. Dimana Tubuh Asli Brian?

“Kalian mau selamanya di situ?” pekik wanita teman Lov itu. Aku lalu melepaskan pelukanku pelan. Wanita bercadar itu bertepuk tangan sendiri sambil berdecak. Kami pun mendekatinya yang berteduh di teras depan sebuah ruko yang sudah tutup.

“Kalian memang begini.” Wanita bercadar itu mengacungkan jempolnya.

“Ini Lunar, Mas. Dia dan neneknya yang menyelamatkanku.”

Lunar menangkupkan tangan di depan dada. Kubalas dengan gerakan yang sama.

“Ini lah suamiku itu, Lun. Mas Rama.”

“Anda lelaki hebat, Mas Rama. Cinta beruntung sekali mendapat lelaki seperti anda,” puji Lunar. “Untuk kamu Cinta, selamat ya. Kamu mendapat suami yang perjuangannya luar biasa. Aku bisa lihat dari keseriusan Mas Rama tadi. Bukan buatan pokoknya. Next time, tetap sering ke rumah nenek ya. Jangan lupakan kami.”

“Aku yang terima kasih sama kamu dan Nenek, Lun.”

“Nggak perlu. Itu sudah kewajiban sebagai sesame manusia, terlebih lagi sesame muslim.”

“Terima kasih sudah menyelamatkan istri saya. Ini benar-benar keajaiban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status