Share

96. Putus Asa yang Tampak di Wajah

“Biarkan kami membawa Pak Panorama. Bekerjasamalah, agar semua jadi mudah dan urusan cepat selesai.”

“Ini kenapa seperti penyergapan tero*ris sih? Suami saya bukan tero*ris!” Aku berusaha menghalangi para petugas itu.

“Kami hanya menjalankan tugas.”

“Mana surat penangkapannya?” Zaky menimpali.

“Ini.” Lelaki yang berseragam polisi itu menyodorkan sebuah surat kepada Zaky. Zaky menerima surat itu.

“Atas tuduhan penganiayaan? Tapi kenapa sampai seperti ini penangkapannya. Apa ini tidak terlalu berlebihan?”

“Maaf, kalau mengganggu. Tapi kami harus membawa Pak Rama sekarang.”

“Dia lagi sakit.” Aku masih berusaha menghalangi.

“Nanti akan diperiksa tim dokter polisi saja.”

“Gak bisa.”

“Maaf, kami harus.”

“Tak semudah itu. Ini terlalu janggal. Tunjukkan identitas kepolisian kalian. Jangan-jangan kalian bukan polisi.” Zaky meminta bukti. Benar juga katanya. Bisa jadi mereka hanya orang suruhan. Palsu.

“Kami tak perlu menunjukkan identitas.”

“Kalau begitu biarkan saya menghubungi Polda Jambi d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status