Share

123

Gibran menatapku penuh tanya saat aku menariknya dengan kasar dari kerumunan tamu undangan dinnernya.

“Apa-apaan lu!”

“Ikut gue sebentar, Gib!”

Tania sendiri sudah tak terlihat berada satu meja dengan dokter yang menemaninya mengobrol tadi.

“Dia! Dia siapa?” tanyaku dengan gugup pada Gibran menunjuk ke arah pria yang masih berjubah dokter, yang tadi duduk berhadapan dengan Tania.

“Ya teman gue lah, Ry. Lu enggak liat dia masih pakai jubah dokter.” Gibran terlihat kesal.

“Maksud gue ... dia dokter apa?”

“Dia dr. Bambang. Dokter senior, spesialis Onkologi.” Gibran menjelaskan singkat.

“Tahan dia di sini, Gib. Jangan biarkan dia pulang sebelum gue kembali kemari. Gue mau antar Tania pulang dulu.”

Gibran masih menatapku tak mengerti, namun aku mengacuhkannya lalu mencari Tania di antara kerumunan tamu. Hingga akhirnya aku kembali menemukan istriku itu sedang duduk bersama Nilam, wajahnya terlidat sendu, aku bisa menangkap sisa-sisa tangisan di sana namun ia segera tersenyum saat melihatku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Banana cake
Kok gini yaaa... kok pemyakit nansya lebih ribgan dari Tania, kalau tania meninggal terus fahri kembali ke Nasya.. sebenarnya tokoh utamanya siapa?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status