Share

74

Akhirnya Tania keguguran, janin dalam kandungannya tak lagi mampu bertahan. Aku menangis tergugu di sampingnya ketika dokter kandungan mengabarkan bahwa rahim Tania sudah kosong. Sementara Tania, ia tak lagi mampu untuk menangis, pandangan matanya hanya kosong.

“Maafin aku, Tania,” ucapku lirih. Tania masih perlu dirawat inap untuk memastikan rahimnya benar-benar bersih setelah mengalami keguguran.

Tania hanya diam tak menjawab, pandangan matanya masih kosong. Aku hanya melihatnya menangis saat Linda datang menegoknya. Aku sengaja membiarkan Tania dan Linda hanya berdua di dalam ruangan, tapi aku bisa mengintip dari jendela saat Tania menangis terisak-isak saat bercerita pada Linda. Kurasa Tania lebih bisa mengeluarkan perasaannya pada Linda yang memang seorang psikolog. Gibran sendiri sudah tidak terlihat lagi, dari Nilam aku tau jika dokter itu sudah kembali ke Bandung karena masa cutinya sudah habis. Aku bahkan belum sempat meminta maaf padanya karena telah salah sangka saat ia men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bumi Senja
lho kok keguguran padahal aku berharap bertahan janinnya meskipun gk suka suaminya tpi ttep sedih janinnya gk ada.semoga lekas diganti lagi sma tuhan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status