Share

Bab 103

Tiga hari tiga malam Za belum juga sadar. Albany tak sekejap pun meninggalkan rumah sakit. Hendro dan Ningsih benar-benar khawatir dengan kondisi Albany yang terlihat kalut dan tak bersemangat. Wajahnya yangn selama ini selalu bersih, kini dipenuhi bulu-bulu yang tak rapih. Kumis dan jenggotnya mulai terlihat.

Albany betul-betul tak memperhatikan dirinya sendiri. Siang malam menunggu sang istri di depan ruang ICU. Menunggu kabar jika sang istri telah siuman.

“Al, kamu belum sempat melihat bayimu. Dia sangat lucu. Persis kamu waktu kecil,” hibur Ningsih mencoba mengurai kesedihan di hati anaknya.

Albany menoleh. Bagaimana dia sampai lupa dengan bayi itu?

“Apa aku bisa melihatnya?” tanya Albany dengan wajah penuh harap.

“Tentu saja. Kamu ayahnya. Tapi, kamu belum bisa menggendongnya. Dia dalam inkubator, karena berat badannya masih jauh dari cukup.” Ningsih coba menjelaskan.

Albany langsung bangkit penuh semangat. Dia langsung melangkah mengikuti sang ibu menuju ruang perawatan bayi.

H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ana💞
ternyata si Rafael pelakunya
goodnovel comment avatar
PIPIT PUSPITASARI
aq kira suruhan mantan Hendro,, tp emang orang seperti itu lbh pendendam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status