Share

BERULAH LAGI

"Oh, jadi ini kelakuan kamu di belakangku." Mas Rafi terus mendekat. Pandangannya tak lepas dari tanganku yang masih di genggam Rendi.

Sekuat tenaga aku berusaha melepaskan tangan Rendi, tapi nihil, ia malah mengangkat tangan kami seolah pamer pada Mas Rafi.

"Pantas saja selama ini kamu tak pernah marah saat aku lebih sering menghabiskan waktu bersama Silvi. Jadi kamu bermain di belakangku."

"Bu-bukan begitu, Mas."

"Banyak alasan! Kalo kebetulan ketemu itu di jalan, kalo di rumah itu namanya janjian," cibir Mas Rafi.

"Ya, bisa di bilang seperti itu. Kami memang janjian bertemu di sini. Lagian kamu kan akhir-akhir ini sibuk ngurusin pestamu, jadi Nita pasti kesepian dong," ucap Rendi.

"Dasar manusia-manusia tak tahu diri!"

"Jangan sok suci, bukannya kamu yang lebih tak tahu diri. Apa sebutan yang pantas untuk lelaki yang berusaha merebut kembali anak yang tak di akuinya, selain pengecut."

"Kamu enggak usah ikut campur! Masalah Miko adalah urusanku dan Nita."

"Kamu tahu siapa yang menem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status