Share

TAK DI ANGGAP

“A-apa kabar, Desi?” tanyaku ragu.

“Baik, Mbak. Nah gitu dong, sekali-sekali main di ke sini.” Desi menuntunku untuk duduk di kursi ruang tamu.

Melihat sambutan baik dari Desi, rasa takutku perlahan hilang. Paling tidak kedatanganku ke rumah ini tidak di sambut dengan penolakan.

“Mulai hari ini Nita dan Miko akan tinggal di sini,” ujar Mas Rafi yang sedang berjalan ke araku.

“Kamu yakin, Mas? Apa enggak jadi masalah buat Mama dan Mbak Silvi?” tanya Desi.

“Nita hamil, aku enggak mau ambil risiko dengan membiarkan mereka tinggal sendiri,” jelas Mas Rafi.

“Mbak hamil?” Desi berbalik memandangku.

Aku mengangguk ragu.

“Ih, selamat. Udah berapa bulan Mbak?” Desi mengusap lembut perutku.

“Baru empat minggu.”

“Wah, lagi rawan-rawannya. Mbak harus banyak istirahat, enggak boleh kerja berat. Mulai sekarang kalo ada apa-apa bilang sama aku, ya. Aku enggak mau keponakanku kenapa-kenapa,” ujarnya memperingatkan sebelum berjalan masuk.

Entah mengapa raut wajah Desi seketika berubah saat tahu ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status