Share

Terciduk

Malam yang melelahkan telah berhasil aku lewati. Tepat jam 6 aku merebahkan diri di sofa yang ada di ruangan ini, sengaja aku minta kelas VVIP supaya tidak terganggu oleh pasien yang lain dan aku pun dapat turut beristirahat dengan tenang.

Dert. .dert. .dert!

Ponsel dalam tasku bergetar, karena mata terasa masih lengket aku abaikan saja. Hingga beberapa kali terasa bergetar lalu hilang.

Dert. .dert. .dert!

Setelah sekian menit, ponsel kembali bergetar, dengan mata terpejam aku merogohnya dari dalam tas. Aku tahu itu getaran panggilan masuk, tapi tak mungkin dari Ayah atau El, karena kedua lelakiku itu sudah tahu kalau aku masih di rumah sakit dan tadi sebelum tidur aku sudah berpesan untuk tak mengangguku karena aku akan tidur sebentar.

Sedikit membuka mata yang terasa amat lengket untuk melihat nama si pemanggil, terpampang jelas nama Mbak Iddah di sana. Segera aku geser tombol hijau.

"Hemm," jawabku terasa berat.

"Masih tidur kamu?! Jadi datang gak anak itu?" pekiknya di seberang sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status