Share

BAB 100

Malam yang penuh dengan emosi dan air mata penyesalan yang tiada akhir. Satu botol alkohol diteguknya hingga tandas tanpa jeda. Masih terselip tangisan dalam racauannya.

Sepulang dari rumah Helsa, Akmal meminta Reno menemaninya minum di rumah tantenya. Bukan hanya Reno, ada David dan Dimas juga disana. Sudah lima bulan Akmal tidak pulang ke rumahnya.

"Akmal nangis dari rumahnya Helsa?" tanya David pada Reno, memandang kondisi temannya.

"Begitu, lah."

"Semua orang punya kesalahan, dan selalu dikasih kesempatan kedua, kenapa gue nggak dapat kesempatan itu?" racau Akmal.

"Helsa terlalu jahat sama gue, dia siksa gue gini banget." Akmal tertawa, kembali meneguk alkohol yang ada ditangannya.

"Dia nggak jahat, Al. Dia bebasin lo deket sama perempuan-perempuan itu tanpa harus ngerasa bersalah sama dia," timpal Dimas.

Reno terkekeh, "emang Akmal pernah ngerasa bersalah sama Helsa pas tidur sama mereka?"

"Ren, lo diam!" tunjuk Akmal. Matanya begitu sayu, memerah karena alkohol dan tangi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status