Share

BAB 64

"Gue pamit, Sa." Arjun mengusap surai hitam wanita itu.

"Jun, makasih."

Arjun tersenyum getir, sulit sekali dia harus menyimpan rahasia ini dari sahabatnya. Arjun tahu ini akan sangat menyakiti Akmal, tapi mau bagaimanapun ini keputusan Helsa.

"Jaga diri baik-baik. Jaga keponakan gue," nasihatnya. Helsa membalas dengan seulas senyum.

Arjun pergi, keluar dari rumah itu dengan langkah berat. Pikirannya saat ini hanya pada sahabatnya. Bagaimana jika Akmal mengetahui yang sebenarnya? Apa mungkin Akmal akan merebut kembali mantan kekasihnya itu?

"Maaf, Al. Tapi suatu saat nanti, lo bisa ngerti semuanya."

***

Secarik kertas berwarna putih dan pulpen bertinta hitam itu tergeletak diatas meja belajar. Sudah saatnya Helsa berdamai dengan dirinya, berdamai dengan masa lalunya.

Helsa meraih pulpen itu, sedikit menegakkan tubuhnya, mencari posisi duduk nyaman.

Jemarinya mulai bergerak diatas kertas itu dengan tinta hitam yang mulai mengisi kekosongannya. Setitik air mata jatuh membasahi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status