Share

BAB 71

Tangisan itu pecah dalam pelukan suaminya. Malam ini dia benar-benar menumpahkan semua kekesalan beberapa minggu ini, menumpahkan rasa cemburunya. Helsa sedikit berjinjit untuk mengalungkan tangannya pada leher Adryan.

Pelukan itu masih sama.

Adryan memeluk wanitanya begitu erat, saking eratnya dia tidak sadar istrinya lagi hamil. Dasar pria amnesia!

"Saya memang tidak mengingat kamu, tapi saya yakin kamu adalah perempuan yang saya cinta. Jangan pergi Helsa, saya butuh kamu."

Runtuh sudah pertahanan Adryan untuk tidak menyentuh wanita itu, dia tidak tega melihat Helsa menangis. Wanita itu membutuhkannya, begitu juga dia.

"Maaf kalau sikap saya buat kamu tidak nyaman," ujar Adryan. Helsa merenggangkan pelukan itu, jemarinya menelusuri setiap inci wajah suaminya, dia tersenyum dalam air matanya. Helsa kembali berjinjit, lalu memberi kecupan rindu pada dua mata milik sang suami.

"Helsa takut Mas pergi. Helsa takut terlupakan. Helsa nggak mau kehilangan Mas Adryan," tuturnya dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status