Share

BAB 73

"Assalamualaikum."

Nada ucapan salamnya begitu lembut masuk melalui indra pendengaran. Helsa menduduki kursi kecil yang dibawa dari apartemen, duduk disamping makam Papanya. Usia kandungan dan perut yang semakin membesar tidak memungkinkan dia untuk berjongkok.

"Pa, anaknya datang nih. Apa kabar?" Ia mengusap lembut nisan itu.

"Yuda Andrean," lirih seseorang yang sudah duduk disampingnya. Adryan membaca nama itu di pusara makam ayah mertuanya, nama itu tidak asing untuknya.

"Saya seperti mengenal nama itu," tuturnya.

Helsa tersenyum simpul mendengar penuturan suaminya , matanya tidak lepas dari nisan itu. Dia tertegun melihat pergerakan tangan Adryan yang membersihkan beberapa daun yang jatuh di atas gundukan tanah itu.

"Pa, emang Papa kenal laki-laki disamping aku?" sindir Helsa. Netranya melirik Adryan yang menukik alisnya, dia sudah merasa disindir.

"Dia aja nggak kenal Helsa," suaranya merendah.

"Lagi berusaha, bilangin," seru Adryan dari sampingnya.

"Dia jalan sama perem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status