Share

BAB 74

Jam sudah menunjukkan pukul 02:00 WIB, dini hari. Jeritan tangis dari wanita yang masih tertidur membangunkannya. Adryan menyalakan saklar lampu kamar, melihat dan mendengar Helsa yang menangis dalam kondisi tertidur. Ya, itu dari alam bawa sadarnya, wanita itu mimpi buruk.

"Helsa ..." panggilnya.

Belum sadar, Adryan terus berusaha untuk membangunkan Helsa. Wanita itu sampai mengeluarkan butiran air mata, entah apa yang dia mimpikan hingga seperti ini.

Beberapa kali tepukan pada pipi akhirnya berhasil membangunkan istrinya. Kelopak matanya terbuka sempurna, Helsa mengubah posisinya duduk bersandar di kepala ranjang. Jantungnya berdebar tak karuan, nafasnya memburu hebat. Netranya tampak lesu, Adryan bisa melihat dari tatapannya sekarang.

"Mas," Helsa meraih tangan suaminya, lalu mencium punggung tangan itu. "Jangan tinggalin Helsa."

"Kamu kenapa? Mimpi buruk?" Helsa tidak menjawab, kedua tangannya justru dikalungkan pada leher suaminya, menghirup dalam aroma tubuh itu.

"Apa semu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status