Share

Bab 47

Percikan kembang api menghiasi langit kota Jakarta, sangat cantik. Dari ketinggian lantai lima belas apartemen, Helsa menyaksikan semuanya. Ini pergantian tahun pertama tanpa papanya, dan juga tanpa Akmal.

Kehamilannya sudah memasuki bulan kelima, maka dari itu Adryan mempercepat pernikahan mereka. Hanya saja perutnya belum terlihat. Helsa pun sudah bertemu dengan keluarga besar Brawijaya, wanita itu diterima baik oleh keluarga itu. Apalagi bunda Marimar, ibu dari dokter Adryan sangat tertarik pada Helsa.

Malam pergantian tahun ini dihabiskannya seorang diri. Helsa tidak mau diganggu, dia mau menikmati kesendiriannya, mengumpulkan segala keberaniannya untuk menemui Akmal.

Ting ...

Ting ...

Suara bell pintu kamar apartemen mengalihkan perhatiannya. Helsa meletakkan cangkir teh yang dipegangnya, lalu beranjak menuju pintu masuk. Dia menyempatkan diri untuk melihat dari celah kecil pada daun pintu, untuk memastikan siapa yang bertamu tengah malam seperti ini.

Jakarta memang masih sangat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status