Share

Bab 48

Matahari pagi menyeruak masuk ke dalam kamar apartemen milik seorang perempuan yang masih tertidur dalam balutan selimut yang tebal. Wajah cantiknya tak luntur. Pria yang sebentar lagi menjadi suaminya tersenyum simpul menyaksikan wajah calon istrinya saat tertidur.

Tangan kekarnya mengusap wajah itu. "Kamu nangis lagi," lirihnya ketika sadar akan jejak air mata pada pipi perempuan itu.

Adryan tahu apa yang selalu perempuan itu tangisi. Adryan tahu bagaimana Helsa mencintai kekasihnya, sulit memang harus melepaskan orang yang sudah lama bersamanya. Dokter tampan itu akan menunggu, dia yakin suatu saat nanti Helsa pasti bisa mengikhlaskan semuanya.

"Helsa ... Ayo bangun!" satu kecupan mesrah pada kening membuat perempuan itu menggeliat kecil sembari membuka perlahan matanya.

"Mas, kok bisa masuk sini?"

"Ini," tunjuk Adryan sebuah kartu akses yang diberikan Renata untuknya.

"Mama?" tebak Helsa. Dan Adryan mengangguk.

Helsa menyibak selimut, duduk dipinggir ranjang sembari menatap Adryan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status