Share

Bab 50

Selama tiga puluh menit Helsa berada di kamar mandi. Entah apa yang dilakukannya. Dan sekarang dia keluar dengan piyama coklatnya. Perasaan canggungnya masih seperti tadi, dia bahkan tidak ingin memandang pada suaminya yang sedang sibuk berkutat pada ponsel.

Pria itu hanya melirik gerak-gerik istrinya yang kembali berkutat dengan skincarenya. Biarkan saja, perempuan memang selalu seperti itu.

"Mau tidur jam berapa?"

"Mas nanya Helsa?"

"Nggak! Mas nanya istrinya Mas," jawab Adryan.

"Kan Helsa-" suara lembut itu mendadak berhenti saat Adryan sudah berdiri di belakangnya, menatapnya dari pantulan cermin.

"Kamu cantik," sebut Adryan. Helsa membalas pujian itu dengan seulas senyum.

"Kamu tahu, Sa? Mas selalu percaya takdir," ujar Adryan. "Dan sekarang, lebih percaya lagi."

"Kenapa gitu?" tanya Helsa, mendongak ke arah suaminya.

"Karena kamu," jawab Adryan cepat.

Keputusan Adryan menikahi wanita itu tidak pernah disesalinya. Dia bahagia sekali bisa miliki Helsa seutuhnya, meskipun Adryan ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status