Share

19. Perintah Tami

"Sombong sekali kamu, Rind. Di dunia ini bukan hanya kamu yang pandai memasak. Jangan besar kepala dulu."

Suara Tami yang menuruni tangga membuat Arindi terkesiap. Namun hal tersebut justru membuat Naina tersenyum penuh kemenangan.

Ia menyeringai. Dalam hati, ia bersorak mana tega sang mertua mendiamkan dirinya yang menyandang gelar sebagai menantu kesayangan itu.

Arindi hanya memasang wajah datar.

"Hidup di zaman yang semua serba modern ini tidak usah dipersulit. Banyak kan jasa yang bisa mengantarkan makanan ke rumah. Diluar juga tidak kurang-kurang yang berjualan bukan? Jadi berhenti untuk kamu sok sempurna Rind. Ingat seperti apapun kamu berdiri saat ini, ada aib di masa lalumu yang tidak akan hilang begitu saja," ucap Tami dengan tajam.

Sakit? Tentu saja. Pertahanan Arindi mulai terkikis apalagi jika disangkutpautkan dengan masa lalu. Tapi Arindi tetap pada prinsipnya untuk bertahan dengan apapun cercaan yang tertuju padanya.

"Tuh dengar Mbak," olok Naina.

Arindi memasang waja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status