Share

Chapter 29

"Sudah puas belum menangisnya?" Keira yang masih merasa sedih, tidak bisa menjawab pertanyaan Rasya. Ia hanya berusaha menghentikan tangisnya. Tetapi menghentikan tangis saat sedang sedih-sedihnya seperti ini memang tidak mudah. Napasnya sampai tersengal-sengal karena berusaha menahan isakan yang masih saja ingin keluar. Setelah menarik napas panjang beberapa kali, ia berhasil sedikit lebih tenang. Walaupun isakannya sesekali masih lolos juga.

"Saya sedih sekali, Pak. Mengapa masalah seperti tidak ada habisnya menimpa keluarga saya? Saya rasa-rasanya sampai ingin protes kepada Allah. Mengapa hanya saya saja yang dicobaiNya? Apa tidak ada orang lain lagi yang ingin Ia beri cobaan?" Tanpa sadar Keira menjeritkan kekesalannya. Setelah sekian lama menyimpan beban sendirian, akhirnya ia meluapkan juga semua perasaannya. Ia ingin membuang sebagian bebannya. Ia capek terus memikulnya sendirian.

"Kadang saya iri melihat teman-teman saya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wahyu Wijayati
bagus certanya buka gemboknya dong ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status