Share

Asing

Naren menarik tangan orang yang ada di depan pintu ruangannya. Ia hendak mengangkat tangannya sebelum langkahnya terhenti saat orang itu adalah pengawalnya.

“Fajar?” tanya Naren.

“Iya, Kak. Saya Fajar,” jawab lelaki itu takut.

“Kamu ngapain disini?” tanya Naren bingung. Lelaki tampan itu menerima uluran tangan Fajar agar dibantu untuk kembali ke ranjang.

“Uh, saya diperintahkan untuk menemani Kak Naren,” sahut Fajar.

“Oh iya. Kamu tidak apa harus menemani aku?” tanya Naren khawatir.

Naren tahu kalau Fajar tinggal bersama ibunya. Fajar biasanya selalu pulang ke rumah untuk menjaga ibunya yang sakit.

“Gak apa,” timpal Fajar.

“Ibu kamu ditemani siapa?” tanya Naren.

“Teman saya menawari untuk menemani Ibu,” terang Fajar tersenyum tipis.

Naren mengangkat alisnya melihat telinga Fajar yang memerah. Senyum jail terukir di wajah tampannya.

“Teman apa teman?” tanya Naren jail.

“Dia benar – benar teman saya kok. Lagipula, saya tak berani mengaku,” ujar Fajar lirih.

“Oh kamu rencananya akan meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status