Share

Diamnya Rara

Rara masuk ke dalam kediamannya. Di belakangnya ada Naren yang mengikuti.

“Nona Rara, biar bibi bawakan tasnya,” ucap Bibi Ica.

“Gak usah Bi,” sahut Rara dengan sengaja memegang erat tas ranselnya.

Bibi Ica dan Bibi Nia saling berpandangan. Keduanya akhirnya memilih untuk mengikuti Rara di belakang. Rara tiba – tiba menghentikan langkahnya saat ia hendak ke lantai atas. Gadis itu menoleh ke belakang dan menatap ketiga orang yang mengikutinya.

“Bi, untuk hari ini aku gak mau makan malam ya,” kata Rara.

Gadis itu menatap Naren yang menatapnya datar.

“Kenapa Nona? Nona sakit?” tanya Bibi Nia cemas.

“Bukan itu Bi, aku hari ini mau diam di kamar aja,” kata Rara.

“Kalau begitu, biar bibi siapkan air untuk mandinya,” tanggap Bibi Ica.

“Gak usah Bi, aku ingin sendiri dulu,” tolak Rara tersenyum.

“Baik Non,” ucap Bibi Ica.

“Kalau Nona butuh bantuan, bisa beritahu kami ya,” kata Bibi Nia.

Rara mengangguk kecil. Gadis itu kemudian melanjutkan langkahnya ke lantai atas. Baru saja ia hendak meraih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status