Share

Panik

Naren turun dari mobil sedan, ia memberikan kunci mobilnya ke penjaga yang berjaga di pintu depan.

“Tolong ya,” kata Naren. Ia melangkahkan kakinya ke lift yang berada di perusahaan Kidan. Salah satu pegawai masuk ke lift dengannya.

“Mau ke lantai berapa?” tanya wanita itu tersenyum ramah.

“Lantai paling atas,” jawab Naren.

Wanita itu tampak terkejut. Ia menekan nomor 17, kemudian menekan nomor 5. Wanita itu melirik Naren terus – terussan hingga lelaki itu jengah akan kelakuannya.

“Anda mau mengatakan sesuatu?” tanya Naren.

Wanita itu tersenyum manis, “Kalau boleh tahu Kakaknya kerja di bagian apa? Saya baru melihat pertama kali,” katanya dengan nada penasaran.

Naren menatap wanita itu datar, “Saya pengawal. Saya memang jarang kesini,” sahut Naren dingin.

Sebelum wanita itu mengatakan sesuatu, Naren menyela, “Sebentar lagi lantai lima,” infonya.

Ting

Suara lift terbuka. Wanita cantik itu keluar, ia tersenyum sopan pada Naren sembari melambaikan tangannya.

“Kaya anak magang,”
Anavya

Terima kasih sudah membaca~ Jangan lupa tinggalkan jejak~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status