Share

Jebakan

Menjelang Maghrib aku kembali, tak ada lagi suara besi yang ditalu, ataupun segala macam bunyi yang sebelumnya terdengar di gudang ini. Kulihat di atas sofa yang bahkan tak cukup untuk menambung tubuhnya, Mas Fariz terbaring. Lelap dia tidur meski di dalam tempat seperti ini. Setelah memindai seisi ruangan aku tak bisa menemukan Doni, sepertinya bocah itu sudah kembali. Yang tersisa dari keduanya hanya piring yang berisi kulit ubi, dengan dua cangkir yang sudah tergeletak, serta air teh hangat yang semula kusajikan hanya menyisakan ampasnya.

Aku berjalan menghampiri. Lalu berjongkok menyejajar tubuh tepat menghadap kepalanya. Sudah hampir waktu Maghrib, tapi aku benar-benar tak tega membangunkannya. Mas Fariz terlihat begitu lelah saat ini.

Entah dorongan dari mana tanganku tiba-tiba bergerak impulsif menuju wajahnya. Menelusuri mulai dari dahi, hidung, sampai rahang tegasnya yang dipenuhi jambang.

Sejauh apa pun ditelusuri, sedalam apa pun diselami, aku benar-benar nyaris tak bisa me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
paijah08771622
hahahhahqhqh
goodnovel comment avatar
makQuEl
woooiii fariz lucknut wkwkwk
goodnovel comment avatar
Bella
...... tambah seru ... semangat kak makasih upnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status