Share

Mengantar Pulang

"Kalian nggak polosan, kan? Pake baju, kan? Mama tutup mata Hafiz nih. Buruan!" Suara Mama masih terdengar.

"Aaargh!" Mas Fariz mengerang frustrasi. Dia bangkit meski enggan, lalu berjalan menuju pintu.

Sementara aku hanya bisa duduk membeku, sembari mengaitkan kembali satu kancing piama yang sempat terbuka.

"Apa, sih, Ma?!" sentaknya sembari membuka pintu.

"Kan, kan, uring-uringan. Ya, maaf kalau kita ganggu. Habis nih bocah ngerengek mulu pengen ketemu kamu."

"Om Faiiiz." Suara Hafiz terdengar. Lirih dan dalam, seperti menahan tangis.

Mas Fariz menghela napas panjang. Dia menyisir rambutnya sejenak.

"Ya udah. Sini masuk!" Diulurkannya tangan yang langsung Hafiz genggam. Melihat wajah polos bocah berumur tiga setengah tahun itu Mas Fariz langsung melunak. Dia membawa Hafiz menghampiriku.

"Maaf ganggu, ya, Ci. Cuma hari ini aja, kok. Besok dia pulang." Mama melongokkan kepala di antara celah pintu. Tersenyum sungkan.

"Iya, nggak apa-apa, kok, Ma!" Aku membalas senyumnya. Perlahan Mama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status