Share

Chapter 29

"Nggak. Nggak sama sekali. Justru saya berterima kasih sudah dibangunkan. Saya harus pulang sekarang."

“Euh, saya minta maaf. Tentu hari ini kamu sangat disibukkan oleh anak-anak. Dan saya malah pulang terlambat.”

Dia menunduk sekejap. Mengusap tengkuknya kemudian kembali menatapku. “Saya nggak tahu kamu ada di rumah. Andai kamu memberi tahu pasti saya cepat pulang.”

Dengan kelopak mata yang masih berat lantaran masih mengantuk kupaksakan tersenyum maksudku tenang saja dia tidak perlu merasa bersalah. Lagi pula memang aku yang ingin menemui anak-anak.

“Nggak apa-apa. Saya senang seharian ini bersama mereka.”

Lantas kami sama-sama tersenyum. Senyum canggung tepatnya.

“Sebuah kejutan buat saya menemukan kamu disini, Mai. Saya senang."

Aku mematung tak merespons. Tidak tersenyum atau apapun sampai tawa kecilnya terdengar.

"Andai saja ..."

Ucapannya terhenti. Kupikir ada kata yang sulit dia selesaikan.

Kemudian lengang. Telingaku berdenging seakan terperosok ke dalam lubang yang sangat d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status