Share

Bab 43

Dewa mengabaikan ucapanku begitu saja dan langsung melenggang keluar. Kemudian, suara deringan ponsel membuatku terkejut. Segera kuambil benda tersebut.

[Kalau kamu masih mata-matain aku, aku akan bikin kamu semakin dibenci sama Dewa]

Teks bertuliskan pesan tersebut dari sebuah nomor tak dikenal. Dugaanku kuat bahwa itu nomor Nindi. Tapi, dari mana dia dapat nomor ponselku?

Setelah kupikir-pikir, tak akan kubalas pesan tersebut. Jika kuladeni juga percuma. Lebih baik kuabaikan saja. Kemudian, aku berganti pakaian dan sedikit membersihkan diri. Setelah itu, kubaringkan badan sejenak seraya melepas penat. Tak lama beristirahat, suara azan Isya berkumandang. Akhirnya, aku bangun dan menunaikan salat empat rakaat.

Selepas salat dan baru melepas mukena, pintu seketika terbuka. Tampak Dewa menyembul dan berjalan masuk kamar. Wajahnya kuperhatikan sangat kusut. Cara berjalannya pun seperti tak bertenaga.

Usai melipat mukena, kudekati Dewa. Saatnya kutanyakan dari mana Nindi mengetahui nomor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status