Share

Bab 44

Tak berselang lama Dewa datang. Karena tak ingin kembali berdebat dengannya, aku memilih berbaring sambil berusaha memejamkan mata.

***

Ketika mataku terbuka, kulihat ke arah sofa. Dewa telah tak berada di sana. Entah ke mana dia pergi. Selimut yang dia pakai pun sudah terlipat rapi. Ah, mungkin dia ke kamar mandi.

Namun, cukup lama aku menunggu, sosok Dewa tak ada keluar dari kamar mandi. Setelah kucek, suamiku itu tak ada di dalam. Ke mana dia?

Aku segera keluar dan menuju ke dapur. Sosok Dewa tetap tak kulihat di rumah yang besar ini. Kebetulan ada Bik Marni yang sedang membersihkan peralatan masak. Segera kutanyakan pada beliau, barangkali mengetahui keberadaan Dewa.

"Bik, liat Dewa gak? Aku bangun-bangun, kok gak liat dia."

Bik Marni sejenak menoleh ke arahku, tapi tangannya tetap sibuk memegang panci yang hendak dia letakkan ke dalam lemari piring. "Tadi Bibik liat Den Dewa keluar pake mobil, Non."

Aku mengernyit. Tidak biasanya Dewa pergi sepagi ini. Padahal, masa cutinya bel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status