Share

Bab 78

Raja Aldiso berucap, "Intan, kamu pulang dulu, mandi, dan ganti pakaian. Aku akan membawamu ke satu tempat."

Intan mendongak dan bertanya, "Ke mana?"

Raja Aldiso menjawab, "Kamu akan tahu setelah sampai. Semuanya, bubar. Aku juga harus mandi dan ganti pakaian."

Intan dan para jenderal menyahut, lalu keluar.

Untuk mandi di cuaca dingin, harus masak air panas yang banyak. Untungnya, persediaan kayu bakar di Kota Glasier mencukupi. Saat berkemah di luar Kota Tar, minum air hangat pun susah.

Mandi pun menjadi sebuah kemewahan.

Kini, Intan sudah menjadi sersan. Raja Aldiso mengirim seorang budak tahanan untuk melayani Intan.

Budak tahanan itu bernama Ningsih, berumur sekitar 40 tahun dan bau. Sebelumnya, Ningsih menjalankan bisnis kecil di Kota Horia. Dalam suatu sengketa bisnis, Ningsih menghantam kepala saingan dengan sebuah vas bunga. Saingan itu tidak mati, tetapi cacat mental.

Ningsih divonis menjadi budak dan diasingkan ke kamp militer selama dua belas tahun. Sekarang, sudah sebelas t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status