Share

46. Gendong

Tanpa aba-aba Jexeon membawaku ke dalam gendongannya. Membuatku terpaksa memeluknya erat supaya tidak jatuh. Kedua tanganku melingkar di lehernya sembari membawa tongkat dan tas.

Dia ini kenapa sih? Aku kan sudah bisa jalan sendiri. Aku menoleh ke samping, tepat di samping wajahnya. Telinga dan lehernya merah. Apakah tadi bagian situ kena pukul?

Kami masuk ke dalam rumah, disambut pelayan yang heran melihatku digendong.

"Bi, tolong ambilkan kotak P3K. Bawa ke kamarku, ya?"

"Baik, Non."

Dia mendudukkanku di ranjang, tak lama kemudian Bi Dapur membawakan kotak P3K dan buru-buru keluar kamar.

"Lepas, Mas."

Dia meninggikan alisnya, tidak mengerti perintahku.

"Bajunya lepas, biar aku obati."

Setelah aku mengatakannya dengan jelas dia baru mengerti dan melepas kemejanya. Terlihat otot kekar nan berkeringat itu. Ada banyak luka sayatan di sana, juga tato singa di dada.

Aku menarik tangannya supaya duduk di ranjang bersamaku. Dia membelakangiku, memberikan punggung yang terdapat luka s
Ka Umay

Kalau suka karya ini mohon dukungannya lewat vote ya

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status