Share

40. Makan Kacang

Fathir keluar dari dalam kamar Clarrissa dan menutup pintu kamar Clarissa dengan sangat rapat. Fathir melintas di depan kamar mamanya. Fathir tersenyum ketika mendengar suara ketawa putra dan juga putrinya yang sedang bermain dengan opa dan Oma mereka. 

Fathir menuruni anak tangga. Fathir masih sibuk dengan pikirannya. Kacang rebus dia belum pernah mendengar istilah tersebut apalagi memakannya. Fathir menggaruk kepalanya ketika yang diingatnya adalah kacang lupa dengan kulitnya. Fathir kembali naik ke atas dan mengetuk pintu kamar mamanya. 

Haryati yang duduk di lantai bermain dengan cucunya memandang kearah pintu kamarnya yang terbuka. "Ada apa,” tanyanya ketika melihat putranya berdiri di ambang pintu.

“Aku mau keluar ma,” ucap Fathir.

“Mau ngapain?” tanya Haryati.

"Aku mau beli yang di minta Clarissa.”

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status