Share

46. Resepsi Sederhana

Linda berdiri di depan kamar Clarissa. Linda mengusap air matanya. Linda tidak ingin memperlihatkan kesedihannya di depan anak yang asuhnya. Cukup lama Linda berdiri di depan pintu kamar Clarissa. Air matanya seakan tidak mau berhenti menetes. Linda tiada henti mengusap air matanya yang tiada henti-hentinya menetas. Linda berusaha untuk terlihat tenang. Setelah yakin bahwa saat ini dia sudah siap untuk menemui Carissa, Linda baru memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Clarissa. Linda mendengar suara Clarissa yang menjawab dari dalam dan meminta agar dia langsung masuk saja karena pintunya tidak dikunci. Linda membuka pintu dan melihat Clarissa yang sedang duduk di atas tempat tidur.

“Bunda,” ucap Clarissa yang seakan tidak percaya ketika melihat wanita yang bertubuh tinggi dan langsing itu berdiri di ambang pintu. Air mata Clarrissa menetes saat melihat sosok wanita yang begitu sangat dirindukannya. Wanita yang selama ini membesar

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status