Share

Bab 13 Ibu Mertua Yang Tak Menghargai Besannya

“Kan, udah nenek bilang, jangan dekati lagi barang haram itu, kenapa kau masih bandel dibilangin. Kalau mau uang, bilang sama nenek, biar nenek kasih sama kau, tapi tolong jangan kau dekatin lagi barang-barang haram itu!” Painem terus menasihati cucu kesayangannya itu.

“Udah sempat kau pakek barang itu, En?” tanya Hana tegas.

“Belum, Bu!” jawabnya tanpa menoleh pada ibu dan neneknya.

“Kalau gitu, ayo kita ke rumah calon istrimu, apa kata keluarganya nanti kalau kita gak datang.” Hana bergegas membereskan benda yang berserakan di kamar anaknya itu.

TILILILIT

TILILILIT

TILILILIT

“Halo.” Nomor asing tengah menghubungi ponsel Haris.

“Halo, Wak, ini aku Lita.”

“Oh, iya, Lita apa kabarmu, Nak?”

“Alhamdulillah baik, Wak. Mami juga sehat, kan?”

“Alhamdulillah, kami sehat semua, Lit.”

“Wak, wawak lagi di mana? Bisa minta tolong?”

“Minta tolong apa, Lit?”

“Tolong antarkan ponsel wawak ke ibuku, aku kangen.”

Ratih yang heran dengan siapa suaminya telponan, pun, bertanya dengan berbisik, “siapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status