Share

Bab 28 Painem Kena Karma

“Bu ....” Segera kutolong ibu mertuaku berdiri. Namun saat ia menatapku, sontak ia melepaskan genggamanku dan mendorongku. Masih cukup terasa sisa-sisa kekuatannya untuk menolak bantuanku.

“Ora sudi aku dibantu karo kui!” (gak sudi aku dibantu olehmu).

“Bu, ayolah biar kubantu.” Kupaksakan diri untuk tetap mengangkat bagian ketiaknya agar dapat berdiri. Namun usahaku tak digubrisnya. Dengan gemetar, ia tetap memilih tuk bangkit sendiri dan menganggap aku tak ada di dekatnya.

“Ratih, ada apa ini?” tanya salah salah seorang temanku yang juga bertugas hari itu.

“Ibu ini terjatuh, tapi pas kubantu ia tak mau,” jawabku senyum tipis.

“Kamu kenal ibu ini?” tanyanya.

“O ... ora! (eng ... gak) Aku gak kenal sama perempuan ini. Udah, minggir, aku mau jalan.” Belum sempat kujawab pertanyaannya, ibu mertuaku sudah menjawab duluan. Yang bahkan itu bukanlah jawaban sebenarnya.

‘Ya Allah, Bu. Mau sampai kapan ibu memusuhiku seperti ini?’ batinku sedih.

Akupun kembali melanjutkan pekerjaanku setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status