Share

Ijab Kabul

Setelah beberapa puluh menit menunggu. Akhirnya rombongan yang aku tunggu tiba juga. Wajah ayah Kanaya terlihat kurang suka saat menatapku, tapi tidak apa-apa. Toh, dia sudah biasa menatapku dengan pindaian seperti itu. Berprasangka baik saja, mungkin ekspresi wajah Pak Heru memang begitu.

Menyalami tangan mereka bertiga secara bergantian, aku lalu duduk di kursi panjang rumah sakit dengan perasaan tidak menentu. Apalagi mata Pak Heru tidak juga lepas dari wajahku, seolah ada sesuatu yang ingin dia bicarakan, namun, tidak mampu dia ungkapkan.

“Begini, Dil. Kemarin setelah kamu mengucap syahadat di masjid, saya langsung mendatangi rumah Pak Heru menyampaikan maksud baik kamu untuk meminang dan menikahi Kanaya. Dan setelah saya mendengar perkembangan Kanaya dari Pak Ibrahim, kami akhirnya memutuskan untuk segera menikahkan kalian berdua, sebagai ikhtiar kesembuhan Kanaya juga. Siapa tahu setelah kamu menikahi dia semangat hidupnya akan kembali muncul dan Naya bis
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
keputusan dilan sudah bagus mualaf hijrah ,demi 13 thn cintai kanaya..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status