Share

Haruskah Aku Ikhlaskan?

Pukul enam pagi.

Motor kutepikan di depan rumah, ingin mengambil pakaian sekaligus membersihkan badan. Harum wangi bunga melati menguar di udara ketika kaki ini melangkah masuk, dan masih banyak bunga-bunga layu di ruang tamu. Aku belum sempat membersihkan rumah setelah kepergian Cik Helly, karena terlalu sibuk mengurus serta menemani Kanaya.

Atribut keagamaan yang masih menggantung di bilik dinding segera kuturunkan, memasukkannya ke dalam kardus kemudian kusimpan di gudang.

Badan rasanya begitu lelah. Apalagi sudah lebih dari tiga pekan tidak pernah merasakan yang namanya tidur di kasur empuk, atau istirahat yang cukup. Hampir sisa waktu kuhabiskan dengan istri di rumah sakit.

Allahu Akbar...

Aku tidak boleh mengeluh. Semua itu pilihanku dan harus ikhlas menjalani semuanya agar terasa ringan.

Menghempaskan bobot secara perlahan di atas peraduan, mata ini seolah sedang ditiup angin sepoi-sepoi dan segera terpejam ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
Sehat2 lah nay .kasian dilan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status